Batu Kecubung Tanduk
Batu Kecubung Tanduk- Batu Kecubung atau lebih dikenal dengan nama Amethyst termasuk ke dalam jenis batuan mineral kuarsa. Kata Amethyst berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu Methustos yang bermakna mabuk dan A yang berarti tidak, jadi Amethyst berarti tidak mabuk. Batuan ini sudah dikenal lama sebagai perhiasan dan bangsa Yunani Kuno mempunyai kepercayaan bahwa batu kecubung bisa melindungi sang pemakai dari kondisi mabuk.
Batuan yang memiliki nama kimia silokon dioksida dengan rumus kimia adalah SiO2 ini memiliki beberapa jenis atau nama lain sesuai dengan khasiat yang ditimbulkan ketika orang memakai batu ini dalam bentuk perhiasan. Batu yang termasuk ke dalam golongan quartz ini memiliki warna dari ungu hingga kebiruan.
Akan tetapi, warna yang paling sering ditemukan dipasaran lebih banyak warna ungu sedangkan untuk warna hitam merupakan jenis batu kecubung yang langka da jarang ditemukan. Batu kecubung tersebut adalah Batu Kecubung Tanduk
Batu Kecubung Tanduk merupakan jenis batu cukup sulit ditemukan di pasaran karena memang tidak banyak yang mendapatkan batu jenis ini, karena itu kecubung tanduk dan batuan jenis ini hanya kalangan tertentu saja yang menyukainya.
Batu ini memiliki ciri secara fisik bulat jika sudah diolah dengan proses alami yaitu digosok dengan bambu hitam. Proses ini diyakini oleh orang-orang pencinta batu kecubung di Indonesia batu yang diproses dengan bambu hitam lebih akan mengeluarkan mengkilap lebih daripada yang diproses dengan mesin. Baca Juga : Cara Mengkilapkan Batu Kecubung.
Batu Kecubung Tanduk memang memiliki ciri yang hampir sama dengan batu kecubung wulung yaitu sama-sama berwarna gelap. Akan tetapi, pada batu kecubung tanduk ada variasi warna seperti hitam kecoklatan. Namun ada ciri lain yang khas dari kecubung tanduk yaitu serat atau corak garis lurus jika dilihat lebih teliti lagi.
Serabut atau urat-urat batu akan terlihat jelas ketika kena lampu atau sinar matahari akan tetapi jika Anda ingin melihat kecubung tanduk melalui sinar matahari disarankan tidak terlalu lama karena hampir semua jenis batu kecubung tidak tahan panas.
Demikian artikel tentang Batu Kecubung Tanduk. Semoga artikel singkat ini berguna bagi para pembaca.