Sobat gemslover, sekedar berbagi pengetahuan tentang sejarah batu bacan yang mungkin sudah banyak yang tahu namun bagi pemula bisa menambah rasa cinta akan batu asli dari pulau maluku.
Sebenarnya batu bacan sudah dikenal sejak tahun 1960, kala itu mayoritas penduduk bekerja sebagai petani damar dan sering menemukan batu bacan di sungai akibat terjadi erosi gunung yang longsor. Petani biasa menukar batu yang mereka temukan dengan sembako.
Warna kesukaan batu bacan yang sering dikoleksi penduduk asli sana adalah warna hati hiu, warna biru, dan warna kembang super (tiga warna).
Sekitar tahun 1990an pembelian batu bongkahan bacan super terjadi dan dibeli oleh turis dari singapura dengan harga 7 juta rupiah. Semenjak itu batu bacan mulai dikenal oleh gemslover mancanegara dan ditahun 2005 batu bacan mulai banyak peminat khususnya dari suku tionghoa yang menyukai warna hijau dan biru.